10 Flora Terlangka di Indonesia
10 FLORA TERLANGKA DI INDONESIA
1. Melati
Melati termasuk dalam genus dari semak
dan tanaman merambat dalam keluarga zaitun (Oleaceae). Melati merupakan
tanaman bunga hias berupa perdu berbatang tegak yang dapat hidup
menahun. Merupakan spesies melati yang beasal dari asia selatan.
Penyebarannya dimulai dari hindustan ke Indocina lalu kepulauan Melayu.
Bunga ini salah satu bunga nasiona Indonesia (puspa bangsa) selain Padma
raksasa (Raflesia Arnoldii) dan anggrek bulan. Bunga melati pula
menjadi bunga anasional Filipina.
Terdiri dari 200 spesies tumbuhan asli
daerah beriklim tropis dan hangat dari Eurasia. australasia dan Oseania.
Tetapi hanya ada sekita 8 sampai 9 spesies saja yang dibudidayakan,
sedangkan lainnya tumbuh liar dihutan karena belum ditemukan potensi
ekonomi dan soaialnya.
Di Indonesa bunga melati melambangkan
kesucian dan kemurnian, serta dikaitkan dengan berbagai tradisi dari
banyak suku di Indonesia. Bunga melati menjadi keharusan hiasan rambut
pengantin dlam upara perkawianan beberapa adat di Indonesia. Sebutan
untuk tanaman ini berbeda-beda di setiap daerah di Indonesia, antara
lain: Menuh (Bali), Meulu atau Riwat (Aceh), Menyuru (BAnda), Melur
(Gayo dan Batak karo), Menduru (Manado), Mundu (Bima dan Sumbawa),
Manyora (Timor), Melati salam (UMI), Malete (Madura) dan Beruq-beruq
(Mandar).
2. Anggrek
Bunga anggrek mempunyai nama latin
Orchidaceae, yang merupakan salah satu jenis bunga dengan spesies
terbanyak di Indonesia. Habitat bunga anggrek banyak tersebar didaerah
tropika, namun terdapat juga didaerah sirkumpolar sampai kewilayah
tropika basah.
Anggrek merupakan salah satu tumbuhan
yang hidup menempel atau menumpang pada pohon lain, namun anggrek bukan
bunga parasit. Mereka mampu hidup mandiri meskipun menumpang pada pohon
lain. Oleh karena itu bunga anggrek banyak dijumpai di dalam hutan
dengan menempel pada pohon-pohon besar maupun dilereng-lereng
pegunungan.
3. Bunga Bangkai
Bunga bangkai atau suweg (dalam bahasa
lokal untuk jenis vegetatif) dengan bahasa latin Amorphophallus titanum
Becc. Merupakan tumbuhan dari jenis tals-talasan endemik dari sumatra,
yang dikenal dengan bunga majemuk terbesar. Dinamakan bunga bangkai
karena bunag ini mengeluarkan aroma bau busuk, aroma busuk tersebut
sebenarkan digunakan untuk menarik serangga kumbang atau lalat untuk
menyerbuki bunganya.
Tumbuhan ini memiliki dua fase
kehidupannya yang muncul secara bergantian, yaitu fase vegetatif dan
fase generatif. pada fase vegetatif muncul daun dan batang semu, Selang
beberapa waktu (tahun) organ vegetatifnya akan layu dan umbinya dorman.
Dan apabila cadangan makanan diumbi mencukupi dan lingkungannya
mendukung maka bung amajemuknya akan muncul. Namun bila cadangan
makanannya kurang maka akan muncul kembali daun.
4. Rafflesia Arnoldii
Padma raksasa dalam bahasa latin
rafflesia merupakan tumbuhan parasit yang terkenal karena ukuran bunga
yang besar, bahkan merupakan bunga terbesar di dunia. bunga ini tumbuh
dijaringan merambat dan tidak memiliki daun sehingga tumbuhan ini tidak
mampu berfotosintetis. Bunga ini pertama kali ditemukan pada tahun 1818
dihutan tropis Bengkulu (sumatera) didekat sungai Manna,Lubuk tapi,
kabupaten Bengkulu Selatan oleh seorang pemandui dari Indonesia yang
bekerja untuk Dr. Joseph Arnold dan dinamai berdasarkan nama Thomas
Stamford Rafdles, pemimpin expedisi itu.
Bunga ini terdiri dari 27 spesies dan
dari semua spesiesnya ditemukan di Asia tenggara. Tumbuha ini tidak
emmiliki batang, daun atau akar yang sesungguhnya. Rafflesia merupakan
tumbuhan endoparasit pada tumbuhan merambat pada genus Tetratigma,
menyebar haustoriumnya yang mirip akar didalam jaringan tumbuah merambat
itu.
Karena tanaman Rafflesia Arnoldii
merupakan jenis tanaman yang langka maka Oleh pemerintah Provinsi
bengkulu bunga Rafflesia ditetapkan sebagai lambang provinsi.Dan
emnetapkannya sebagai tanaman yang dilindungi dan harus dilestarikan.
5. Kantong Semar
Kantong semar merupakan tanaman yang
unik karena memangsa berbagai serangga didekatnya yang dalam bahasa
latinnya Nepenthes yang termasuk dalam familia monotipik, terdiri dari
130 spesies. Habitat dengan spesies terbanyak beradah di puau Borneo dan
Sumatera.
Ada umumnya Nepenthes memiliki tiga
macam bentuk kantong, yaitu kantong atas, kantong bawah dan kantong
roset. Kantong atas adalah kantong dari tanaman dewasa, kantong atas
sering digunakan untuk menagkap hewan yang trbang seperti lalat atau
nyamuk. Kantong bawah merupakan kantong yang dihasilakn pada bagian
tanaman muda yang biasa tergeletak diatas tanah, dan memiliki dua sayap
yang digunakn untuk membantu bagi serangga tanah atau semut untuk
memanjat mulut kantong dan akhirnya tercebur kedalam cairan enzim di
dalamnya. sedangkan kantong roset tumbuh pada daun yang berbentuk roset.
Namun terkadang beberapa jenisnya mengeluarkan kantong tengah yang
berbentuk seperti campuran kantong bawah dan kantong atas.
Tanaman ini memiliki penyebaran yang
sangat luas dari pinggir pantai sampai dataran tinggi, karena inilah
nepenthes dibagi dalam dua jenis yaitu jenis dataran tinggi dan jenis
dataran rendah, walau kebanyakan spesies tumbuh di dataran tinggi.
6. Cendana
Cendana atau cendana wangi merupakan
pohon penghasil kayu cendana dan minyak cendana. Kayunya digunakan
sebagai rempah-rempah, bahan dupa, aromaterapi, campuran parfum, dan
wewangian lainnya. Di Indonesia kayu ini banyak ditemukan di Nusa
Tenggara Timur, meskipun sekarang dapat juga di temukan di berbagai
wilayah Indonesia lainnya, seperti di Pulau Jawa, Sumatera dan Daerah
lainnya.
Cendana merupakan tumbuhan parasit pada
awal kehidupannya, kecambahnya memerlukan inang untuk mendukung
pertumbuhannya, karena akarnya sendiri tidak sanggup mendukung
kehidupannya.
7. Damar
Pohon damar mempunyai nama latin Agathis
dammara merupakan sejenis pohon anggota tumbuhan runjung dan merupakan
tumbuhan asli Indonesia. Damar menyebar di Maluku, Sulawesi, Sumatera
hingga ke Filipina. Di Jawa tumbuhan ini dibudidayakan untuk diambil
getahnya. Getah ini dimanfaatkan untuk diolah menjadi kopal.
Pohon damar merupakan pohon yang besar
dengan tinggi hingga 65m, dengan batang silindris diameter sekitar 1,5m.
damar dapat tumbuh secara alami di hutan hujan daratan rendah samapi
ketinggian 1.200 mdpl. Namun untuk pembudidayaan tumbuhan ini ditanam di
pegunungan.
8. Edelweiss Jawa
Edelweiss Jawa atau bunga Senduro
(Anaphalis javanica) merupakan tumbuhan endemik zona alpina/montana di
berbagai pegunungan tinggi nusantara. Edelweiss merupakan tumbuhan
pelopor bagi tanha vulkanik muda di hutan pegunungan dan mampu
memperthankan kelangsungan hidupnya di atas tanah yang tandus. Bunga
edelweiss biasanya muncul diantara bulan April dan Agustus yang sangat
disukai serangga.
Edelweiss saat ini merupakan salah satu
jenis bunga yang sudah sangat langka keberadaannya, karena bagian-bagian
edelweiss sering dipetik dan dibawa turun dari gunung untuk
alasan-alasan estetis maupun spriritual atau sekedar oleh-oleh dan
kenang-kenangan. Pada bulan februari hingga Oktober 1988 terdapat 636
batang yang tertcatat telah diambil dari Taman NAsional Gunung Gede
Pangrano, yang merupakan salah satu tempat perlindunga terakhir tumbuhan
ini.
Salah satu tempat terbaik untuk melihat
dan menikmati edeweiss adalah di Tegal Alun (Gunung Papandayan),
Alun-Alun Surya Kencana (Gunung Gede), Alun-Alun Mandalawangi (Gunung
Pangrango), dan Plawangan Sembalun (Gunung Rinjani).
9. Daun Payung
Daun payung atau banyak yang mengatakan
daun raksasa, daun sang atau salo dengan bahasa latin
(Johannesteijsmannia altifrons) merupakan tumbuhan sejenis palem-paleman
yang mempunyai daun besar dan lebar. Daun payung adalah salah satu
tanaman di Indonesia tepatnya di Sumatera Utara. Tanaman ini dapat
ditemukan dekat Taman Nasional Gunung Leuser.
Daun payung adalah jenis tanaman yang
tumbh tunggal. Mempunyai ukuran daun panjang sekitar 3-6meter denagn
lebar 1m. Tanaman ini tidak tahan terhadap paparan sinar matahari
langsung, oleh karena itu tanaman ini sering ditemukan tumbuh diantara
pepohonan lebat. Keberadaan tanaman raksasa ini semakin berkurang karena
banyaknya kebakaran hutan sehingga pohon tempatnya berlindung juga
berkurang
10. Ulin
Ulin adalah sejenis pohon besar yang
sering disebut dengan pohon besi atau bulian yang merupakan tumbuhan
khas dari Kalimantan. Pohon ini mampu menghasilkan kayu yang sangat kuat
sehingga banyak digunakan untuk konstruksi bangunan, jembatan, rumah,
tinag listrik dan perkapalan. Ulin merupakan jenis kayu hutan tropika
basah yang tumbuh secara alami di wilayah sumatera bagian selatan dan
Kalimanta.
Ulin termasuk jenis pohon besar yang
tingginya dapat mencapai 50m dengan diameter smapai 120cm. Tumbuhan ini
tumbuh di dataran rendah samapi ketinggian 400mdpl. Namun, karena pohon
ini cukup sulit untuk diperkembang biakkan sehingga populasinya menurun.
Demikian Penjelasan seputar Fauna dan Flora Terlangka di Indonesia yang bisa disampaikan, semoga informasi yang diberikan bermanfaat dan menambah wawasan anda. Terimakasih telah berkunjung di Faunadanflora.com , sampai bertemu diartikel artikel selanjutnya .. Tetap jaga kelestarian lingkungan kita demi keberlangsungan hiudp fauna dan flora untuk Indonesia.
Komentar
Posting Komentar