Seiring dengan semakin pesatnya pertumbuhan manusia hingga sekarang,
mau tidak mau juga mendesak keberadaan atau eksistensi dari hewan-hewan
yang memiliki habitat di hutan.
Tidak jarang dari hewan-hewan tersebut kebingungan untuk mencari
tempat tinggal, mencari makan sampai dengan menyelamatkan dirinya dari
keserakahan dan kerakusan manusia. Selain itu, tidak sedikit dari
hewan-hewan tersebut yang dibunuh untuk diambil beberapa dari organ
tubuh mereka karena memiliki nilai jual yang tinggi.
Di Indonesia sendiri ada beberapa binatang yang sekarang masuk dalam
kategori dilindungi karena keberadaannya sudah semakin sedikit, salah
satunya adalah badak. Selain badak, ada hewan endemic Indonesia yang
secara resmi oleh pemerintah dinyatakan punah karena sudah tidak pernah
ditemukan lagi keberadaannya. Berikut ini adalah hewan-hewan asli
Indonesia yang sudah punah.
Harimau Jawa (Panthera tigris sondaica)
Harimau merupakan hewan karnivora yang memiliki beberapa rumpun dan
tersebar di seluruh dunia. Khususnya di Pulau Jawa, ada harimau yang
merupakan penghuni asli dari pulau ini dinamakan harimau Jawa. Binatang
ini memiliki ukuran panjang sekitar 2,43 meter dengan bobot 100-141 kg
untuk yang jantan dan panjang sama dengan bobot sekitar 75-115 untuk
yang betina.
Harimau Jawa [image source]Keberadaan
harimau Jawa di tahun 1950-an semakin berkurang karena habitat atau
tempat tinggalnya sudah beralih fungsi menjadi lahan pertanian atau
ladang, serta perburuan besar-besaran oleh manusia.
Sampai akhir tahun 1979, keberadaan harimau Jawa diketahui hanya
tersisa 3 ekor saja dan secara resmi, pemerintah Indonesia menyatakan
bahwa pada tahun 1980-an, harimau Jawa dinyatakan punah. Walaupun
sekitar tahun 1990-an ada banyak laporan bahwa beberapa orang masih
sempat menjumpai hewan satu ini, namun buktinya belum dapat diverifikasi
secara jelas.
Harimau Bali (Panthera tigris balica)
Selain harimau Jawa, terdapat pula harimau yang menjadi penghuni asli
Pulau Bali, yaitu harimau Bali atau dalam bahasa latin bernama Panthera tigris balica.
Jenis harimau satu ini masih merupakan satu rumpun dengan harimau Jawa
dan harimau Sumatera yang kini juga semakin berkurang drastic
populasinya.
Harimau Bali [image source]Seperti
halnya harimau Jawa, keberadaan atau populasi dari harimau Bali semakin
berkurang karena hialngnya tempat tinggal mereka serta perburuan liar
secara besar-besaran yang dilakukan secara bertahun-tahun oleh
masyarakat sekitar atau pemburu kulit harimau.
Harimau Bali terakhir ditembak mati pada tahun 1925 dan secara resmi
hewan satu ini dinyatakan punah pada tanggal 27 September 1937.
Tikus Gua Flores (Spaleomys florensis)
Tikus gua Flores atau Flores Cave Rat dengan nama latin Spaleomys
florensis adalah hewan asli Flores yang keberadaannya kini hanya tinggal
cerita saja karena memang sudah punah sejak dari dahulu kala.
Eksistensi hewan satu ini dapat diketahui dari beberapa subfosil fragmen
yang tersebar di banyak gua di Pulau Flores.
Tukus Gua Flores [image source]Belum
diketahui secara pasti apa penyebab dari punahnya tikus gua Flores ini.
Ada banyak perkiraan bahwa punahnya hewan satu ini selain karena
dibunuh manusia, juga karena faktor alam atau penyakit.
Tikus Hidung Panjang Flores (Paulamys naso)
Salah satu kerabat dari tikus gua Flores adalah tikus hidung panjang Flores atau yang memiliki nama latin Paulamys naso. Hewan pengerat satu ini merupakan binatang endemic asli Pulau Flores yang keberadaannya kini juga hanya tinggal sejarah saja.
Tikus Hidung Panjang Flores [Image Source]Pada
tahun 1981-an, pernah ditemukan subfosilnya di beberapa wilayah di
Pulau Flores. Selain itu, banyak juga laporan terkait keberadaan hewan
satu ini pada tahun tersebut. Dalam laporan itu menyebutkan bahwa tikus
hidung panjang Flores menempati di sekitaran Hutan Montane, Flores
Barat. Sayangnya, kini keberadaan binatang kecil satu ini sudah tidak
dapat ditemukan lagi dan diperkirakan sudah punah.
Tikus Pohon Verhoeven (Papagomys theodorverhoeveni)
Masih berkutat pada keluarga tikus dan tetap di Pulau Flores, ada
satu lagi jenis tikus yang berukuran besar dibandingkan tikus pada
umumnya, bernama tikus pohon Verhoeven atau dengan nama lain Verhoeven’s
Giant Tree Rat (Papagomys theodorverhoeveni).
Tikus Pohon [image source]Walaupun
banyak pakar lain yang menyatakan bahwa binatang endemic Pulau Flores
tersebut sudah punah sekitar 1500 SM lalu, akan tetapi IUNC baru
menyatakan secara resmi bahwa tikus pohon Varhoeven ini punah pada tahun
1996 lalu.
Kuau Bergaris Ganda (Argusianus bipunctatus)
Dalam Bahasa Inggris, binatang berjenis unggas satu ini dikenal
dengan nama double-banded Argus atau Kuau Bergaris Ganda (Argusianus
bipunctatus). Walaupun hanya sedikit saja bukti akan keberadaannya, akan
tetapi dipercaya bahwa binatang satu ini merupakan hewan asli Indonesia
yang berhabitat di sekitar Pulau Jawa dan Sumatera.
Kuau Bergaris Ganda [image source]Bukti
akan keberadaannya yang hingga kini tetap dijadikan acuan bahwa hewan
ini pernah ada di muka bumi adalah beberapa bulu yang akhirnya
dikirimkan ke London, Inggris. Setelah diteliti, IUCN memasukkan Kuau
Bergaris Ganda dalam daftar hewan yang sudah punah.
Selain ke-6 satwa di atas, masih ada beberapa hewan asli Indonesia
lainnya yang sudah mendekati kepunahan karena kehilangan habitat juga
karena perburuan, seperti halnya badak, burung Maleo, Mentok Rimba,
pesut Mahakam sampai dengan Bekantan.
Jika tidak ada pelestarian dan kesadaran dari semua pihak, maka
menjadi satu hal yang tidak mungkin bahwa beberapa tahun lagi, generasi
penerus bangsa ini hanya akan dapat melihat hewan-hewan tersebut melalui
buku atau media lainnya saja, bukan secara langsung karena binatang
yang bersangkutan sudah punah.
FLORA DAN FAUNA KHAS JAWA BARAT Layaknya provinsi lainnya, Jawa Barat telah menetapkan sepasang tumbuhan dan hewan menjadi tumbuhan dan hewan khas atau flora dan fauna identitas provinsinya. Sebagai flora identitas telah dipilih tumbuhan gandaria sebagai maskot sekaligus flora khas. Gandaria adalah tumbuhan dari famili Anacardiaceae yang memiliki nama latin tumbuhan Bouea macrophylla Griff. Sedangkan untuk fauna identitas atau hewan khas dipilih Macan Tutul Jawa atau Panthera pardus melas. Gandaria Flora Khas Jawa Barat Provinsi Jawa Barat memilih dan menetapkan pohon Gandaria sebagai flora identitas provinsi. Flora identitas ini biasa disebut juga sebagai flora khas atau tumbuhan maskot. Pohon Gandaria adalah tumbuhan dari famili Anacardiaceae (suku mangga-manggaan), nama latin tumbuhan tersebut adalah Bouea macrophylla Griff. Gandaria (Bouea macrophylla) Gandaria yang merupakan tumbuhan asli Indonesia, di beberapa dae...
Burung Cendrawasih Burung Surga (Bird of Paradise) Burung Cendrawasih disebut sebagai Burung Surga ( Bird of Paradise ) . Burung Cendrawasih merupakan sekumpulan spesies burung yang dikelompokkan dalam famili Paradisaeidae. Burung yang banyak terdapat di Indonesia bagian timur, Papua Nugini, dan Australia timur ini terdiri atas 14 genus dan dan sekitar 43 spesies. 30-an spesies diantaranya bisa ditemukan di Indonesia. Burung-burung Cendrawasih mempunyai ciri khas bulunya yang indah yang dimiliki oleh burung jantan. Umumnya bulunya berwarna cerah dengan kombinasi beberapa warna seperti hitam, cokelat, kemerahan, oranye, kuning, putih, biru, hijau dan ungu. Ukuran burung Cenderawasih beraneka ragam. Mulai dari yang berukuran 15 cm dengan berat 50 gram seperti pada jenis Cendrawasih Raja ( Cicinnurus regius ), hingga yang berukuran sebesar 110 cm Cendrawasih Paruh Sabit Hitam ( Epimachus albertisi ) atau yang beratnya mencapai 430 gram seperti pada Cendrawasih Manukod...
10 FLORA TERLANGKA DI INDONESIA 1. Melati Melati termasuk dalam genus dari semak dan tanaman merambat dalam keluarga zaitun (Oleaceae). Melati merupakan tanaman bunga hias berupa perdu berbatang tegak yang dapat hidup menahun. Merupakan spesies melati yang beasal dari asia selatan. Penyebarannya dimulai dari hindustan ke Indocina lalu kepulauan Melayu. Bunga ini salah satu bunga nasiona Indonesia (puspa bangsa) selain Padma raksasa (Raflesia Arnoldii) dan anggrek bulan. Bunga melati pula menjadi bunga anasional Filipina. Terdiri dari 200 spesies tumbuhan asli daerah beriklim tropis dan hangat dari Eurasia. australasia dan Oseania. Tetapi hanya ada sekita 8 sampai 9 spesies saja yang dibudidayakan, sedangkan lainnya tumbuh liar dihutan karena belum ditemukan potensi ekonomi dan soaialnya. Di Indonesa bunga melati melambangkan kesucian dan kemurnian, serta dikaitkan dengan berbagai...
Komentar
Posting Komentar